Posted by rudihd on April 4, 2007
Jakarta, Mulai 1 Mei 2007, pengelolaan domain .id sepenuhnya ada di tangan Perhimpunan Nama Domain Indonesia (Pandi). Seperti apa tata kelola domain .id yang disiapkan Pandi?
Seperti diceritakan Teddy Sukardi, Ketua Pengurus Pandi, lembaga independen yang diresmikan notaris pada 29 Desember 2006 itu, saat ini tengah melakukan sejumlah persiapan.
Menurut Teddy, Pandi akan memiliki empat gugus kerja, masing-masing menangani bidang teknologi, regulasi dan organisasi, tarif dan harga, serta promosi.
Keberadaan gugus kerja tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan tugas Pandi. Di bawah pengelolaan Pandi, domain .id diharapkan dapat tumbuh secara signifikan.
Pandi, kata Teddy, akan melakukan edukasi mengenai Internet dan meningkatkan kesadaran pemakaian domain .id. “Pemakaian domain .id lebih menunjukkan identitas bangsa, dan tidak perlu mengambil nama domain ke luar negeri. Cukup di DNS lokal bisa mendapat domain, juga ada jaminan keamanan, dan lebih murah,” papar Teddy saat dihubungi detikINET, Jumat (30/3/2007).
Mekanisme pendaftaran domain .id untuk sementara masih memakai mekanisme yang berlaku saat ini. Pendaftaran gratis masih berlangsung hingga 30 April 2007. Sementara mekanisme perpanjangannya, menurut Teddy, saat ini masih dalam tahap penggodokan lebih lanjut.
Nantinya, pendaftaran domain baru akan memiliki masa berlaku selama satu tahun. “Tapi satu bulan sebelum habis masa berlakunya kita akan sampaikan notifikasi ke pelanggan. Oleh karena itu kita juga akan meningkatkan awarness pentingnya menggunakan e-mail yang masih aktif untuk pendaftaran. Jadi pelanggan tahu kalau ada notifikasi,” paparnya.
Kebijakan penamaan domain baru juga tengah menjadi bahasan Pandi. “Saat ini kita sedang me-review kebijakan penamaan domain baru, kita bandingkan dengan negara-nagara lain juga, best practice dan kebutuhan domain seperti apa,” tuturnya.
Soal pentarifan, Teddy mengatakan belum ada ketentuan final mengenai besaran harga domain yang akan dikenakan untuk domain yang sifatnya komersial.
“Pengumuman mengenai domain yang berbayar dan lain-lain, akan menyusul pada bulan April. Paling tidak 1 Mei sudah ada pricing-nya, setidaknya untuk .co.id dulu,” tuturnya.
Nantinya Pandi juga akan menunjuk registrar untuk masing-masing subdomain, misalnya untuk subdomain .go.id akan diserahkan pengelolaannya ke pemerintah. Registrar juga dimungkinkan untuk memiliki reseller, sehingga jumlah reseller tidak hanya satu.
Data Pandi menunjukkan, per Januari 2007 ada 33.486 domain .id yang aktif. Dari jumlah tersebut, 50 persen di antaranya adalah subdomain .co.id, 21 persen subdomain .web.id, 17 persen subdomain .or.id.
Subdomain lainnya menempati porsi kecil, seperti subdomain .go.id hanya 4 persen, subdomain .sch.id 4 persen, subdomain .ac.id 3 persen, subdomain .war.id 0,3 persen, dan subdomain .mil.id 0,06 persen.
Sumber:detiknet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Isikan komentar dengan kritik saran yang konstruktif!